Kelahiran anak

Dihari 'H', seorang suami muda seperti aku ini lama sudah menunggu jabang bayi keluar. Allah menakdirkan aku pergi ke Jakarta. Hanya melalui Hp saja, istri tercinta mulai bercerita kepayahan karena seakan jabang bayi mau keluar saat itu juga. Itu jam 5 sore, aku di Jakarta, istri di daerah yang jauh dari klinik bersalin. Ku yakinkan, bahwa ia belum mau keluar." Tapi ini sakitnya beda, jawab istri ku. Menurut perhitungan ku, sekira dua atau tiga minggu lagi. Lebih khawatirnya, pernah sekali saja kuperiksakan ke bidan terdekat, pinggul istri ku terlalu kecil. Kemungkinan ketika nanti lahir akan susah.

Ditiap detik yang kupunya, meski istri jauh, slalu saja do'a kepada Allah. Tentu agar dimudahkan, jika sakitnya kali ini memang akan lahiran. Lucunya,aku di Jakarta malah bersama bibi, dia seorang bidan didaerah jalan Mantang-Tanjung Priok. Istri dirumah, jauh kemana-mana, eh...suaminya malah diklinik. Ketus bibi.

Terus saja aku hanya bisa berdo'a, mudah-mudah tidak sekarang. Lagi pula jika terpaksa harus pulang juga hari ini, mana ada kendaraan jam segini. Maka semakin pasrah kepada Allah, Allah jua yang menentukan. Istri paham betul bahwa suaminya sedang mengemban tugas.

Jam, 11.00 malam
Pikiran dan rasa yang mencair dengan suasana panasnya kota Priok, membuat tak karuan degup jantungku. Hampir setengah jam sekali aku pantau lewat Hp, dan ingin saja cepat shubuh. Wal hasil, bukan lagi pagi yang ku cita-citakan, tapi sejam kemudian, ibu mertua menelpon,"anaknya laki-laki"...Subhanallah, jerit ku tertahan kebahagiaan yang luar biasa. Ditambah kemukjizatan istri ku yang tidak sedikit pun terasa sakit yang berarti. Semua kekhawatiran terbayar sudah dengan kabar itu.

Tanpa bantuan bidan desa, hanya paraji (dukun anak) yang menerbitkan anakku. Semakin saja tak karuan dengus nafas ku memburu waktu. Kapan shubuh itu datang !!Cepat lah...ah..anakku!

06.00 pagi..
Aku sudah berada di Mayasari Bhakti, tujuan Kampung Rambutan. Semua teman, saudara, bahkan camat dan kepala desa aku kabari melalui Hp. Sampai juga diterminal, cepat mataku mencari bis tujuan kota Sumedang. Bisnya be AC, sedikit tenang, pikiranku mulai terganggu oleh kantuk. Serangan kantuk luar biasa, tapi tetap saja mata sulit terpejam. ku 'nina bobokan saja' dengan menerka-nerka, mengapa begitu mudah proses persalinan itu. Teringatlah satu hal, istri ku selalu mengkonsumsi Sari Kurma sejak kandungan usia delapan bulan. Saran mengkonsumsi Sari kurma dianjurkan oleh bibiku.

Allahu yar ham...

Tentang saya

My photo
saya masih percaya semua yang tidak terlihat,"dia" pasti melihatnya

sajak

Search This Blog